Selasa, 25 Maret 2014

Surat Untuk Lelakiku

Dear orang yang ku sebut Aba,


Hai lelaki terhebatku, Apa kabarmu di sana? Pasti bahagia yah. Aku merindukanmu di sini, setiap malam ku cari di sudut kamar ini, berharap menemukan sedikit bayangmu. Lalu ku obrak-abrik kamar dan isinya, kau tau untuk apa? Untuk mencarimu di sini.
Setelah kepergianmu, senyumku tak pernah setulus dan seindah saat bersamamu, Aba, hidup ini terasa kejam di lalui tanpamu yang biasa selalu melindungi, rumah terasa usang tanpa senyummu di sini, udara terasa pengap tanpa aroma tubuhmu di sini, lalu hidup bosan ini haruskah terus ku lalui?
Ini surat ku yang ku tulis dengan sejuta harap kau dapat membacanya. Semoga Tuhan melihat surat ini dan menyampaikannya untukmu. Betapa hanya IA yang tau berapa juta banyaknya rindu yang membuncah untukmu di hati.
Hanya kau jawaban dari setia pertanyaan pria terhebat, pria terkuat dan pria tertulus, bahkan aku tahu dan percaya semesta meridhoi jawaban itu. Kau tahu, banyak yang terjadi di sini selama 4 Tahun setelah kepergianmu, tak seindah saat bersamamu, tapi untukmu ku jalani semuanya.
Biarkan aku bercerita untukmu,
Kau tahu, pangeran-pangeranmu kini perlahan-lahan tumbuh jadi remaja yang tangguh, remaja yang kuat, mungkin sepertimu di usia remaja dulu. Hehehe, aku, putrimu yang bandel ini juga sudah berusia 21 Tahun. Dulu sewaktu usiamu 21 kau sebandel aku tidak ya? Semoga iya,upz.
Si kecilmu ini mulai mengenal yang namanya cinta, tapi tenanglah, sebab kau tau, sehebat apapun pria yang mendampingiku nanti, tak akan mampu menggantikanmu, aku tetap si kecilmu yang manja dan bandel. Kau tetap jadi pangeran yang bertahta di hatiku Aba, kau tetap jadi priaku yang ku cintai lebih dari aku mencintai diriku.
Surat ini hanya sedikit dari rasa di hati yang ku ungkapkan, ini dulu suratku yang ku titip di Tuhan untukmu,
selalu ada do’a terpanjatkan di setiap helaan nafasku untuk priaku di sana, tenanglah di sisi penciptamu, do’akan saja si kecilmu di sini agar tumbuh kuat dan tangguh sepertimu, sanggup memikul tanggungjawabmu di pundakku yang mungil ini, aku tetap gadismu yang manja dan cerewet juga bandel, hehehe.
Peluk dan cium hangat selalu tercurah untukmu di sana, semoga pemilik semesta selalu menjagamu di sisi-NYA.

Tertanda putri kecilmu yang sedang merindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar